Merdekaonline.com - Jakarta - Faktor dinamika sudah masuk menjadi sebuah
isu namun sudah menjadi faktor yang terjadi karena penduduk itu harus
direkayasa.Misalnya, penduduk Indonesia berjumlah 200 juta jiwa bisa
direkayasa menjadi 185 juta jiwa.
Hal ini dikatakan oleh Pelaksana Tugas Kepala BKKBN,Sudibyo Alimusa
dalam Diskusi dua mingguan Pimpinan BKKBN dengan Jurnalis dan
sosialisasi lomba karya tulis bagi jurnalis,penulis media cetak,online
dan radio di kantor BKKBN,Jakarta,Senin (25/2).
"Semua itu bisa dirubah manakala dinamika bisa di rekayasa," ujar Sudibyo.
Menurutnya,dinamika kependudukan itu komponennya ada tiga bagian
yakni,Fertilitas,Mortalitas dan Mobilitas."Dinamika ini salah satu
bagian dari situasi kependudukan Indonesia dan selain itu ada kuantitas
dan kualitas," jelasnya.
Lebih lanjut,Dia menjelaskan,kalau kuantitas jangan hanya dilihat dari
jumlah penduduk saja,karena kalau dilihat hanya dalam jumlah saja tapi
strukturnya tidak tahu."Jadi struktur itu sangat penting untuk
diprioritaskan," ungkapnya.
Tahun 2013 ini,kata Sudibyo,penduduk Indonesia diperkirakan berjumlah
250 juta jiwa."Jadi jumlah penduduk Indonesia hanya mengalami kenaikan
sedikit saja," tuturnya.
Kemudian untuk struktur penduduk Indonesia,tambah Sudibyo,telah
mengalami yang namanya Triple Burden diantaranya,Lansia sekitar 7,59
persen,Angkatan Kerja 63,54 persen dan Usia sekolah serta Balita 28,87
persen."Struktur penduduk Indonesia itu seperti sebuah candi
Borobudur.Namun kita menginginkan struktur penduduk Indonesia seperti
candi Prambanan," ungkapnya.
Dalam acara Diskusi dua mingguan ini,BKKBN mengangkat tema "Hasil
Sementara SDKI 2012 dan Implikasinya Terhadap Program Kependudukan dan
KB" yang dihadiri oleh Plt.Kepala BKKBN,Sudibyo Alimusa serta Arswendo
Atmowiloto dan M.Sobary yang sekaligus mensosialisasikan lomba karya
tulis bagi jurnalis dari berbagai media baik media cetak,online dan
radio.(SR)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar